Go_Blog: PENGORGANISASIAN MATERI AJAR

Sunday, 25 October 2015

PENGORGANISASIAN MATERI AJAR

A.      Pengertian Pengorganisasian Materi Ajar
Pengorganisasian atau mengorganisir merujuk pada rumpun katanya adalah berasal dari kata organisasi. Organisasi berarti penyusunan dan pengaturan bagian-bagian hingga menjadi suatu kesatuan, gabungan, kerja sama (untuk tujuan tertentu).
Organisasi juga merupakan aktifitas menyusun dan membentuk hubungan sehingga terwujudlah kesatuan usaha dalam mencapai maksud dan tujuan pendidikan.
Adapun pengertian materi adalah benda, bahan, dan segala sesuatu yang tampak. Sedangkan ajar adalah petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui. Berdasarkan arti kata tersebut, materi ajar diartikan dengan sesuatu yang tampak sebagai petunjuk yang diderikan kepada peserta didik berupa materi yang akan di terima oleh peserta didik.
Jadi, pengorganisasian materi ajar adalah menyusun dan memilih materi atau bahan ajar yang baik dan sesuai, sehingga terwujud kesatuan materi dalam bentuk bahan pelajaran yang siap disampaikan kepada siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan.
B.      Pengorganisasian Materi Ajar yang Runtut, Sistematis, dan Sesuai dengan Alokasi Waktu
1.       Runtutan Pengorganisasian Materi Ajar
Mengenal urutan pengamalan belajar yang harus diberikan pada peserta didik harus ditentukan menurut jalan pikiran yang terkandung dalam mata pelajaran yaitu:
a.       Mulai dari satuan-satuan pelajaran yang paling mudah dan berangsur-angsur menuju kepada isi yang sukar dan rumit.
b.      Bahwa urutan ditentukan oleh cara-cara yang paling baik dalam mengajarkan tiap mata pelajaran yang dapat ditemukan dengan jalan melakukan studi ilmiah.
c.       Urutan atau susunan mata pelajaran bukan harus ditentukan dalam mata pelajaran melainkan para pelajar atau murid itu sendiri dan urutan atau susunannya harus ditentukan menurut kebutuhan-kebutuhan anak-anak dan para remaja yang menjadi matang dalam kebudayaan.
2.       Kronologis Pengorganisasian Materi Ajar.
§  Perencanaan
Perencanaan terdiri dari:
1.       Perencanaan per satuan waktu
Perencanaan per satuan waktu terdiri dari program tahunan dan program semester/caturwulan. Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
2.       Perencanaan per satuan bahan ajar.
Perencanaan per satuan bahan ajar dibuat berdasarkan satu kebulatan bahan ajar yang dapat disampaikan dalam satu atau beberapa kali pertemuan. Merencanakan kegiatan pembelajaran adalah sebuah hal yang wajib dilakukan demi suksesnya pembelajaran yang akan dilakukan. Perencanaan pembelajaran menurut Ibbrahim merupakan kegiatan merumuskan tujuan apa yang harus dicapai oleh suatu kegiatan pembelajaran, cara apa yang dipakai untuk menilai pencapaian tujuan tersebut, materi apa yang akan disampaikan. Bagaimana cara menyampaikan, serta alat atau media apa yang diperlukan.
§  Pelaksanaan
Pelaksanaan terdiri dari langkah-langkah pembelajaran di dalam atau di luar kelas, mulai dari:
1.       Pendahuluan
Pendahuluan yang berisi penjelasan tentang hal yang didapat diharapkan oleh murid dari pelajaran saat itu. Pendahuluan perupakan kegiatan awal pembelajaran yang memiliki tujuan mengkondisikan siswa pada kesiapan menerima pelajaran.Kegiatan yang dilakukan untuk mengkondisikan siswa ini dapat berupa pemberian motivasi belajar siswa dan upaya memfokuskan siswa pada pelajaran yang akan disampaikan. Dengan kata lain kegiatan pendahuluan dapat disebut juga tahap situasional.
2.       Penyajian (inti)
Penyajian (kegiatan inti) berisi uraia tentang bahan pengajaran baru yang disampaikan untuk pelajaran saat itu. Bahan tersebut terbagi dalam beberapa pokok masalah. Kegiatan ini merupakan proses pemberian pelajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang hendak di capai. Kegiatan ini harus dirinci sedemikian rupa agar siswa benar-benar memahami kompetensi dasar yang hendak dicapai. Perincian tersebut termuat dalam pembagian kegiatan inti menjadi tiga tahap yaitu: Ekplorasi (tahap pemberian kemungkinan-kemungkinan alternative jawaban atas persoalan yang dihadapi), Elaborasi (mendataa dan menggabungkan semua data semua bahan ajar untuk dijadikan bahan pembelajaran), Konfirmasi (ada perbandingan mana bahan yang layak untuk dipergunakan dalam proses pembelajaran untuk membuat anak benar-benar mengerti maksud dan tujuan pembelajaran). Dengan ketiga tahap di atas siswa akan mendapatkan pemahaman kuat, karena siswa tak hanya menerima dari guru saja melainkan siswa terlibat aktif dalam pemerolehan pemahaman dan penguasaan kompetensi dasar.
3.       Penutup
Penutup merupakan kegiatan akhir pembelajaran. Menutup pelajaran tidak hanya sekedar mengakhiri pelajaran dengan salam, tetapi disini adalah penekanan/penguat terhadap apa yang telah diperoleh siswa selama mengikuti pembelajaran. Guru memberikan simpulan terhadap apa yang telah dipelajari. Hal ini dilakukan agar siswa menjadi lebih yakin terhadap pemahaman yang telah siswa peroleh, karena pada dasarnya siswa akan lebih paham terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
§  ­­­­­penilaian
Penilaian merupakan proses yang dilakukan terus menerus sejak perencanaan, pelaksanaan, dan serta pelaksanaan pembelajaran pertemuan suatu bahan ajar, maupun satuan waktu.
1.       Sistematika Pengorganisasian Materi Ajar
Bentuk kongret sebuah perencanaan pembelajaran saat ini yaitu berupa rencana pelaksanaan pembelajaran da silabus. Rencana pelaksanaan pembelajaran dan silabus kurang-kurangnya berisi tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar siswa.
2.       Pengorganisasian Materi Ajar Sesuai Alokasi Waktu
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, liber akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
C.      Penerapan Pengorganisasian Materi Ajar
Dalam mendesain atau mengorganisasikan materi pembelajaran ada beberapa hal yang penting dilakukan oleh seorang pendidik (guru), hal ini pula yang akan menentukan sempurna atau tidaknya organisasi materi pembelajaran yaitu:
Langkah pertama sebelum seorang guru memulai mengorganisasikan metri-materi pelajaran dalam bentuk apapun, ia seharusnya mulai mengumpulkan sebanyak mungkin informasi-informasi yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan mata pelajaran yang akan diampu. Informasi-informasi itu mungkin didapatkan dalam bentuk hard copy, soft copy, melalui perpustakaan, internet dan atau konsultasi dari beberapa sumber.
Langkah kedua, setelah informasi materi dianggap memadai, maka ada beberapa alternatif  yang mungkin dilakukan oleh seorang guru untuk mengorganisasikan materi pembelajaran yang relative siap disajikan.
a.       Alternatif Pertama Pengorganisasian Materi
Mengorganisasikan materi dalam bentuk satu daftar topik-topik materi yang tersusun secara naratif dan linier sesuai dengan urutan atau skuensi topic bahasan yang diinginkan.
b.      Alternative Kedua Mengorganisasikan Materi
Di samping mendesain materi dalam bentuk linier, alternative kedua adalah dalam sebuah gambar yaitu peta konsep.
Peta konsep adalah merupakan diagram yang menunjukkan hubungan antara konsep-konsep yang mewakili pembelajaran. Peta konsep juga diartikan tampilan dari sebuah gambar atau bagan tentang konsep-konsep materi yang tersusun sesuai dengan tabiat ilmu pengetahuan itu sendiri tanpa memindahkan urutan atau skuensi topic bahasan yang diinginkan.
D.      Metode dalam Pengorganisasian Materi Ajar
Dalam pengorganisasian materi ajar, ada beberapa metode yang digunakan, antara lain yang popular digunakan adalah: (Horton, 2000).
1)      Classical Tutorial
Dalam classical tutorial seorang peserta didik memulai sebuah materi ajar dari pengenalan materi, kemudian melalui beberapa tahap proses sampai ke tingkat mahir konsep dan keahlian.
2)      Knowledge-Paced Tutorial
Pada system ini peserta ajar diajak untuk mempersiapkan materi ajar terlebih dahulu, kemudian dilakukan tes awal pada setiap materi, yang mana tiap tes merupakan peningkatan materi tes sebelumnya.
3)      Exploratory Tutorial
dalam metode ini, setelah menerima introduction, selanjutnya learner dapat mengakses halaman depan ekplorasi materi ajar. Dari sini dapat dilakukan pengaksesan link document, basis data apapun knowledge space.
4)      Generated Lesson
Model  generated lesson, merupakan metode materi ajar yang tergantung pada kemampuan peserta ajar dalam menjawab tes dan kuisioner, pada awal materi yang akan menentukan materi apa yang akan diterima selanjutnya. Metode ini lebih dikenal dengan sebutan individual learner, karea setiap peserta akan memperoleh urutan materi yang akan dilakukan.

2 comments: