Pengorganisasian
atau mengorganisir merujuk pada rumpun katanya adalah berasal dari kata
organisasi. Organisasi berarti penyusunan dan pengaturan bagian-bagian hingga
menjadi suatu kesatuan, gabungan, kerja sama (untuk tujuan tertentu).
Organisasi juga
merupakan aktifitas menyusun dan membentuk hubungan sehingga terwujudlah
kesatuan usaha dalam mencapai maksud dan tujuan pendidikan.
Adapun pengertian
materi adalah benda, bahan, dan segala sesuatu yang tampak. Sedangkan ajar
adalah petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui. Berdasarkan arti
kata tersebut, materi ajar diartikan dengan sesuatu yang tampak sebagai
petunjuk yang diderikan kepada peserta didik berupa materi yang akan di terima
oleh peserta didik.
Jadi,
pengorganisasian materi ajar adalah menyusun dan memilih materi atau bahan ajar
yang baik dan sesuai, sehingga terwujud kesatuan materi dalam bentuk bahan
pelajaran yang siap disampaikan kepada siswa dalam proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan.
B.
Pengorganisasian Materi Ajar yang Runtut,
Sistematis, dan Sesuai dengan Alokasi Waktu
1.
Runtutan Pengorganisasian Materi Ajar
Mengenal urutan
pengamalan belajar yang harus diberikan pada peserta didik harus ditentukan
menurut jalan pikiran yang terkandung dalam mata pelajaran yaitu:
a.
Mulai dari satuan-satuan pelajaran yang paling
mudah dan berangsur-angsur menuju kepada isi yang sukar dan rumit.
b.
Bahwa urutan ditentukan oleh cara-cara yang
paling baik dalam mengajarkan tiap mata pelajaran yang dapat ditemukan dengan
jalan melakukan studi ilmiah.
c.
Urutan atau susunan mata pelajaran bukan harus
ditentukan dalam mata pelajaran melainkan para pelajar atau murid itu sendiri
dan urutan atau susunannya harus ditentukan menurut kebutuhan-kebutuhan
anak-anak dan para remaja yang menjadi matang dalam kebudayaan.
2.
Kronologis Pengorganisasian Materi Ajar.
§
Perencanaan
Perencanaan terdiri dari:
1.
Perencanaan per satuan waktu
Perencanaan per
satuan waktu terdiri dari program tahunan dan program semester/caturwulan.
Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap
kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
2.
Perencanaan per satuan bahan ajar.
Perencanaan per
satuan bahan ajar dibuat berdasarkan satu kebulatan bahan ajar yang dapat
disampaikan dalam satu atau beberapa kali pertemuan. Merencanakan kegiatan
pembelajaran adalah sebuah hal yang wajib dilakukan demi suksesnya pembelajaran
yang akan dilakukan. Perencanaan pembelajaran menurut Ibbrahim merupakan
kegiatan merumuskan tujuan apa yang harus dicapai oleh suatu kegiatan
pembelajaran, cara apa yang dipakai untuk menilai pencapaian tujuan tersebut,
materi apa yang akan disampaikan. Bagaimana cara menyampaikan, serta alat atau
media apa yang diperlukan.
§
Pelaksanaan
Pelaksanaan
terdiri dari langkah-langkah pembelajaran di dalam atau di luar kelas, mulai
dari:
1.
Pendahuluan
Pendahuluan yang
berisi penjelasan tentang hal yang didapat diharapkan oleh murid dari pelajaran
saat itu. Pendahuluan perupakan kegiatan awal pembelajaran yang memiliki tujuan
mengkondisikan siswa pada kesiapan menerima pelajaran.Kegiatan yang dilakukan
untuk mengkondisikan siswa ini dapat berupa pemberian motivasi belajar siswa
dan upaya memfokuskan siswa pada pelajaran yang akan disampaikan. Dengan kata
lain kegiatan pendahuluan dapat disebut juga tahap situasional.
2.
Penyajian (inti)
Penyajian (kegiatan inti) berisi
uraia tentang bahan pengajaran baru yang disampaikan untuk pelajaran saat itu.
Bahan tersebut terbagi dalam beberapa pokok masalah. Kegiatan ini merupakan
proses pemberian pelajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang hendak di capai.
Kegiatan ini harus dirinci sedemikian rupa agar siswa benar-benar memahami
kompetensi dasar yang hendak dicapai. Perincian tersebut termuat dalam
pembagian kegiatan inti menjadi tiga tahap yaitu: Ekplorasi (tahap pemberian kemungkinan-kemungkinan alternative
jawaban atas persoalan yang dihadapi), Elaborasi
(mendataa dan menggabungkan semua data semua bahan ajar untuk dijadikan
bahan pembelajaran), Konfirmasi (ada
perbandingan mana bahan yang layak untuk dipergunakan dalam proses pembelajaran
untuk membuat anak benar-benar mengerti maksud dan tujuan pembelajaran). Dengan
ketiga tahap di atas siswa akan mendapatkan pemahaman kuat, karena siswa tak
hanya menerima dari guru saja melainkan siswa terlibat aktif dalam pemerolehan
pemahaman dan penguasaan kompetensi dasar.
3.
Penutup
Penutup merupakan kegiatan akhir
pembelajaran. Menutup pelajaran tidak hanya sekedar mengakhiri pelajaran dengan
salam, tetapi disini adalah penekanan/penguat terhadap apa yang telah diperoleh
siswa selama mengikuti pembelajaran. Guru memberikan simpulan terhadap apa yang
telah dipelajari. Hal ini dilakukan agar siswa menjadi lebih yakin terhadap
pemahaman yang telah siswa peroleh, karena pada dasarnya siswa akan lebih paham
terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
§
penilaian
Penilaian merupakan proses yang
dilakukan terus menerus sejak perencanaan, pelaksanaan, dan serta pelaksanaan
pembelajaran pertemuan suatu bahan ajar, maupun satuan waktu.
1. Sistematika
Pengorganisasian Materi Ajar
Bentuk kongret
sebuah perencanaan pembelajaran saat ini yaitu berupa rencana pelaksanaan
pembelajaran da silabus. Rencana pelaksanaan pembelajaran dan silabus
kurang-kurangnya berisi tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran,
sumber belajar dan penilaian hasil belajar siswa.
2. Pengorganisasian
Materi Ajar Sesuai Alokasi Waktu
Waktu pembelajaran
efektif adalah jumlah pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam
pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah
jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. Waktu libur adalah waktu yang
ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan
pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester,
jeda antar semester, liber akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari
umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
C.
Penerapan Pengorganisasian Materi Ajar
Dalam mendesain atau
mengorganisasikan materi pembelajaran ada beberapa hal yang penting dilakukan
oleh seorang pendidik (guru), hal ini pula yang akan menentukan sempurna atau
tidaknya organisasi materi pembelajaran yaitu:
Langkah pertama sebelum seorang guru
memulai mengorganisasikan metri-materi pelajaran dalam bentuk apapun, ia
seharusnya mulai mengumpulkan sebanyak mungkin informasi-informasi yang
berkaitan langsung atau tidak langsung dengan mata pelajaran yang akan diampu. Informasi-informasi
itu mungkin didapatkan dalam bentuk hard copy, soft copy, melalui perpustakaan,
internet dan atau konsultasi dari beberapa sumber.
Langkah kedua, setelah informasi materi dianggap memadai,
maka ada beberapa alternatif yang
mungkin dilakukan oleh seorang guru untuk mengorganisasikan materi pembelajaran
yang relative siap disajikan.
a. Alternatif
Pertama Pengorganisasian Materi
Mengorganisasikan
materi dalam bentuk satu daftar topik-topik materi yang tersusun secara naratif
dan linier sesuai dengan urutan atau skuensi topic bahasan yang diinginkan.
b. Alternative
Kedua Mengorganisasikan Materi
Di samping
mendesain materi dalam bentuk linier, alternative kedua adalah dalam sebuah gambar
yaitu peta konsep.
Peta konsep adalah
merupakan diagram yang menunjukkan hubungan antara konsep-konsep yang mewakili
pembelajaran. Peta konsep juga diartikan tampilan dari sebuah gambar atau bagan
tentang konsep-konsep materi yang tersusun sesuai dengan tabiat ilmu
pengetahuan itu sendiri tanpa memindahkan urutan atau skuensi topic bahasan
yang diinginkan.
D.
Metode dalam Pengorganisasian Materi Ajar
Dalam pengorganisasian materi ajar,
ada beberapa metode yang digunakan, antara lain yang popular digunakan adalah:
(Horton, 2000).
1)
Classical Tutorial
Dalam classical tutorial seorang
peserta didik memulai sebuah materi ajar dari pengenalan materi, kemudian
melalui beberapa tahap proses sampai ke tingkat mahir konsep dan keahlian.
2)
Knowledge-Paced Tutorial
Pada system ini peserta ajar diajak
untuk mempersiapkan materi ajar terlebih dahulu, kemudian dilakukan tes awal
pada setiap materi, yang mana tiap tes merupakan peningkatan materi tes
sebelumnya.
3)
Exploratory Tutorial
dalam metode ini, setelah menerima
introduction, selanjutnya learner dapat mengakses halaman depan ekplorasi
materi ajar. Dari sini dapat dilakukan pengaksesan link document, basis data
apapun knowledge space.
4)
Generated Lesson
Model generated lesson, merupakan metode materi ajar
yang tergantung pada kemampuan peserta ajar dalam menjawab tes dan kuisioner,
pada awal materi yang akan menentukan materi apa yang akan diterima
selanjutnya. Metode ini lebih dikenal dengan sebutan individual learner, karea
setiap peserta akan memperoleh urutan materi yang akan dilakukan.
lumayan buat referensi
ReplyDeletebagus dan trimakasih. Gbu
ReplyDelete